10 Teras Pertanian Paling Menakjubkan di Dunia
Lahan
pertanian dengan membentuk teras-teras dapat ditemukan di berbagai
budaya di seluruh dunia. Dengan teras-teras ini, wilayah pegunungan
dengan yang kontur yang berbukit-bukit pun dapat dipakai sebagai lahan
pertanian yang subur. Karena, terasering dapat mencegah terjadinya
erosi, selain itu air untuk irigasi pun dapat dihemat. Tidak hanya itu,
sawah yang betingkat-tingkat ini juga dapat menyajikan beberapa
pemandangan paling spektakuler di dunia.
1. Terasering di Bali
Sawah
berteras-teras dapat ditemukan hampir di seluruh pulau Bali. Masyarakat
Bali bergantung pada metode pertanian ini selama hampir 2000 tahun. Di
tengah-tengah pulau Bali, tepatnya di sebelah utara desa Tegallalang di
Ubud, terdapat serangkaian sawah teras yang menjadi favorit bagi para
wisatawan dan para fotografer. Sawah bertingkat seperti ini juga dapat
ditemukan di Sayan, Jatiluwih, Pupuan dan Tabanan. Di Bali, sawah
berteras seperti ini dikerjakan sesuai dengan tatanan sosial yang
terorganisir dengan baik, yang disebut subak. Subak mengelola dan
mendistribusikan sumber air irigasi dengan jadwal yang ketat, sehingga
seluruh sawah ini dapat terairi dengan baik.
2. Teras Sawah Banaue
Teras
sawah ini terletak di pusat pegunungan Cordillera di Filipina dan
berada di ketinggian 1525 meter. Teras yang bertingkat-tingkat ini
dibuat dengan tangan tanpa alat-alat modern oleh orang-orang suku Ifugao
dan telah memproduksi beras selama hampir 2.000 tahun. Terasnya sendiri
begitu banyak, curam, dan padat, sehingga jika sawah ini diukur dari
ujung ke ujung, maka akan sama dengan panjang dari setengah keliling
dunia. Sayangnya, akhir-akhir ini, sawah ini mulai ditinggalkan, karena
semakin banyak orang suku Ifugao yang bermigrasi ke kota-kota.
3. Teras Sawah Sa Pa
Sa
Pa adalah sebuah kota yang terletak di barat laut Vietnam dekat
perbatasan dengan China. Sawah yang berteras-teras, adalah salah satu
daya tarik wisata yang paling populer di Vietnam, dan dapat ditemukan di
lembah Muong Hoa antara kota Sa Pa dan Gunung Fansipan. Suku di daerah
setempat, Hmong, Giay, Dao, Tay, dan Giay, menanam padi dan jagung
bersama dengan sayuran pada sawah teras ini.
4. Teras Sawah Longji
Teras
sawah di Longji yang berarti "tulang punggung naga" ini dibangun lebih
dari 500 tahun yang lalu selama pemerintahan Dinasti Ming. Teras sawah
ini dapat ditemukan di Longsheng sekitar dua jam perjalanan dari Guilin.
Teras sawah di Longsheng ini dibuat karena lahan pertanian yang
terbatas dan kurangnya pasokan air.
5. Teras Sawah Hani
Teras
sawah Hani terletak di bawah desa-desa di sisi pegunungan Ailao di
Yuanyang, dan telah dibudidayakan selama lebih dari 1.000 tahun. Dibuat
dengan tangan oleh orang-orang Hani, sawah ini telah merubah sebuah
bukit tandus menjadi surga sub-tropis yang rimbun. Teras ini
menghasilkan padi dan ikan yang cukup untuk ratusan ribu orang. Air
untuk irigasinya sendiri berasal dari hutan hujan di puncak bukit. Sawah
yang tergenang pada bulan Desember hingga Maret ini, menyajikan
pemandangan yang spektakuler bagi para wisatawan.
6. Lembah Douro
Lembah
Douro terletak di utara Portugal, agak jauh dari kota Porto.
Bukit-bukit di lembah ini ditutupi dengan kebun berteras-teras yang
ditanami dengan anggur. Pemandangan di lembah ini secara spektakuler
akan berubah sepanjang tahun seiring tanaman yang mulai matang. Pada
musim gugur tanaman berwarna kemerahan dan keemasan, sedangkan pada
bulan Februari sampai Maret almond yang mekar memberikan warna pink
keputihan ke wilayah tersebut.
7. Salinas de Maras
Salineras
de Maras telah digunakan selama berabad-abad, dan merupakan tambang
garam langsung dari mata air alami yang mengandung garam dalam
konsentrasi tinggi. Teras-teras ini berjumlah sekitar 3.000. Ketika air
diuapkan oleh matahari, lapisan garam yang tebal akan tertinggal. Garam
ini kemudian dipotong menjadi lempengan besar dan diangkut ke pasar.
Seperti di beberapa sawah di Asia, teras garam ini diwariskan dari
generasi ke generasi, dan telah digunakan selama berabad-abad.
8. Moray
Moray adalah semacam laboratorium pertanian peninggalan Inca
di Peru yang digunakan untuk membudidayakan varietas tanaman unggulan.
Moray berisi beberapa teras melingkar, yang dapat digunakan untuk
mempelajari efek dari kondisi iklim yang berbeda pada tanaman. Karena,
teras yang lebih rendah juga memiliki suhu yang lebih rendah. Teras
paling bawah adalah sekitar 150 meter dalamnya dengan perbedaan suhu
hingga 15 ° C antara bagian paling atas.
9. Pisac
Teras
Pisacdibangun oleh suku Inca, yang masih digunakan saat ini untuk
membudidayakan 16 jenis tanaman yang berbeda. Pisac adalah kata Quechua,
yang berarti "ayam hutan". Tradisi Inca adalah membangun kota dalam
berbagai bentuk burung dan hewan, salah satunya, adalah Pisac yang
berbentuk ayam hutan.
10. Ollantaytambo
0 comments:
Post a Comment