Pedang Legendaris Dunia
Pedang Salahuddin Ayyubi
Pedangnya Salahuddin Ayyubi / Saladin, jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit. Pedang ini dibuat dari baja damascus yang sangat keras namun lentur karena memiliki kandungan CNT (carbon nanotubes). Katanya pedang ini sangat tajam, saking tajamnya bisa dengan mudah menembus baju zirah renald de chatilon.
The Sword of Goujian
Pedang ini merupakan harta negara dan mempunyai karisma setara dengan Pedang Excaliburnya King Arthur. Ketika ditemukan, pedang ini telah berusia kurang lebih 2000 tahun, tapi masih sangat tajam dan tidak berkarat. Terlebih lagi,terdapat pola berbentuk belah ketupat dan 11 lingkaran konsentris yang terletak hanya berjarak 0,2 milimeter dari hiltnya.
Material: perunggu.
Panjang: 55,6 cm (termasuk gagangnya)
Lebar: 5 cm.
Bilah pedang terbuat dari tembaga, membuatnya lebih lentur dan lebih kecil kemungkinannya untuk hancur; sisi pedang memiliki kandungan timah, membuatnya lebih keras dan mampu mempertahankan tepi tajam; sulfur mengurangi kemungkinan pudarnya pola-pola.
Pedang Goujian adalah salah satu contoh yang mengagumkan dari ilmu metalurgi terdahulu di Cina. Bahkan sekarang, pedangnya sendiri tidak mudah untuk direplikasi.
Pedang Zulfikar
Zulfiqar, pedang legendaris Ali ibn Abu Thalib. Dikisahkan, pada Perang Uhud (625 M) Rasul Muhammad SAW menghadiahi Zulfiqar kepada Ali, menantunya, dan dengan pedang itu Ali menaklukkan musuh terberatnya, Amr ibn Abdawud, menghancurkan sekaligus helm dan perisainya. Zulfiqar kemudian digunakan Husayn ibn Ali, cucu Rasul, yang gugur dalam Perang Karbala.
Honjo Masamune
Honjo Masamune, adalah pedang simbol Shogunat Tokugawa yang dibuat oleh Masamune, pembuat pedang terkenal di Jepang di awal abad 14. Pedang buatan Masamune sering dibandingkan dengan pedang buatan Muramasa, yang konon adalah bekas muridnya. Pedang Masamune melambangkan kedamaian sedangkan pedang Muramasa melambangkan haus darah.
Muramasa
Muramasa Sengo (????Sengo Muramasa) adalah seorang swordsmith terkenal yang mendirikan sekolah dan Muramasa tinggal selama periode Muromachi (abad ke-16) di Jepang.
Oscar Ratti dan Adele Westbrook mengatakan bahwa Muramasa “adalah swordsmith yang pandai tetapi kejam dan sakit-pikiran, yang tercemin pada bilah pedang buatannya… Pedang ini diyakini haus darah dan untuk mendorong prajurit mereka untuk melakukan pembunuhan atau bunuh diri. ”
Ketika Ieyasu Tokugawa menjadi Shogun,pedang buatan Muramasa tidak lagi populer karena diyakini banyak membunuh orang-orang deket Ieyasu.
The Wallace Sword
Pedang ini dimiliki Sir William Wallace (1270 – 1305), Seorang patriot dan ksatria Scotlandia yang melakukan perlawanan terhadapan penjajahan Inggris. Disebutkan bahwa pedang ini digunakan dalam the Battle of Stirling Bridge in 1297 dan the Battle of Falkirk (1298).
Panjang bilah pedangnya 132 cm, sedangkan panjang keseluruhannya termasuk pegangannya adalah 168cm. Lebar bilah pedangnya bervariasi, dekat pegangannya 2.25 inchi dan 0.75 di ujungnya. Berat pedangnya adalah 2.7kg.
Tippu Sultan Sword
Pedang milik Sultan Fateh Ali Tipu (bahasa Urdu: ??? ??? ????) November, 1750, Devanahalli – 4 Mei, 1799, Srirangapattana), juga dikenal dengan julukan Harimau dari Mysore, adalah penguasa de facto dari Kesultanan Mysore di India dari tahun 1782 (di saat ayahnya wafat) sampai kematiannya di tahun 1799.
Excalibur
Karena berdasarkan pada kisah legenda, tidak dapat dipastikan seperti apa bentuk asli pedang ini. Berikut ini 2 versi diantaranya. Tapi secara umum diyakini bahwa Excalibur merupakan pedang berjenis claymore.
Siapa sih yang ga kenal sama Excalibur. Pedang legendaris ini merupakan pedang kepunyaan Raja Arthur.Dan menurut legenda,pedang ini memiliki kekuatan ajaib yang memberinya hak memerintah Inggris. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.
Nama Excalibur berasal dari bahasa Perancis kuno Excalibor, yang berasal dari bahasa Latin Caliburnus. Dalam legenda Arthur, ada dua cerita mengenai asal pedang ini. Yang pertama adalah legenda “Sword in the Stone”, pertama muncul dalam puisi Robert de Boron Merlin, di mana Excalibur hanya dapat ditarik dari batu oleh orang yang berhak menjadi raja, yaitu Arthur.
Dalam versi kedua, yang muncul dalam Suite du Merlin, Arthur menerima Excalibur dari Lady of the Lake setelah pedang pertamanya rusak dalam pertempuran melawan raja Pellinore.
Kusanagi
Sama halnya dengan excalibur, tidak ada yang tahu pasti bentuk pedangnya.
Bagi masyarakat Jepang, Kusanagi merupakan pedang legendaris yang setara Excalibur. Nama lengkapnya Kusanagi-no-Tsurugi (“Grass Cutting Sword”). Menurut legenda, Pedang ini didapat oleh seorang dewa bernama Susanoo ketika sedang memotong ekor keempat dari seekor monster naga berkepala dan berekor delapan, Yamato-No-Orochi.
Kemudian dipersembahkan kepada dewi Ameterasu. Katanya pedang ini disimpan di Atsuta Shrine, tapi sampai sekarang blm ada seorang pun orang di luar kuil, kecuali kaisar, yang pernah melihat pedang ini.
Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para “mpu” (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi “ditransfer” kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.
Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan haris diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.
Pedang Al Mat’thur
Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
sumber forum kaskus.us : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2744957
Pedangnya Salahuddin Ayyubi / Saladin, jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit. Pedang ini dibuat dari baja damascus yang sangat keras namun lentur karena memiliki kandungan CNT (carbon nanotubes). Katanya pedang ini sangat tajam, saking tajamnya bisa dengan mudah menembus baju zirah renald de chatilon.
The Sword of Goujian
Pedang ini merupakan harta negara dan mempunyai karisma setara dengan Pedang Excaliburnya King Arthur. Ketika ditemukan, pedang ini telah berusia kurang lebih 2000 tahun, tapi masih sangat tajam dan tidak berkarat. Terlebih lagi,terdapat pola berbentuk belah ketupat dan 11 lingkaran konsentris yang terletak hanya berjarak 0,2 milimeter dari hiltnya.
Material: perunggu.
Panjang: 55,6 cm (termasuk gagangnya)
Lebar: 5 cm.
Bilah pedang terbuat dari tembaga, membuatnya lebih lentur dan lebih kecil kemungkinannya untuk hancur; sisi pedang memiliki kandungan timah, membuatnya lebih keras dan mampu mempertahankan tepi tajam; sulfur mengurangi kemungkinan pudarnya pola-pola.
Pedang Goujian adalah salah satu contoh yang mengagumkan dari ilmu metalurgi terdahulu di Cina. Bahkan sekarang, pedangnya sendiri tidak mudah untuk direplikasi.
Pedang Zulfikar
Zulfiqar, pedang legendaris Ali ibn Abu Thalib. Dikisahkan, pada Perang Uhud (625 M) Rasul Muhammad SAW menghadiahi Zulfiqar kepada Ali, menantunya, dan dengan pedang itu Ali menaklukkan musuh terberatnya, Amr ibn Abdawud, menghancurkan sekaligus helm dan perisainya. Zulfiqar kemudian digunakan Husayn ibn Ali, cucu Rasul, yang gugur dalam Perang Karbala.
Honjo Masamune
Honjo Masamune, adalah pedang simbol Shogunat Tokugawa yang dibuat oleh Masamune, pembuat pedang terkenal di Jepang di awal abad 14. Pedang buatan Masamune sering dibandingkan dengan pedang buatan Muramasa, yang konon adalah bekas muridnya. Pedang Masamune melambangkan kedamaian sedangkan pedang Muramasa melambangkan haus darah.
Muramasa
Muramasa Sengo (????Sengo Muramasa) adalah seorang swordsmith terkenal yang mendirikan sekolah dan Muramasa tinggal selama periode Muromachi (abad ke-16) di Jepang.
Oscar Ratti dan Adele Westbrook mengatakan bahwa Muramasa “adalah swordsmith yang pandai tetapi kejam dan sakit-pikiran, yang tercemin pada bilah pedang buatannya… Pedang ini diyakini haus darah dan untuk mendorong prajurit mereka untuk melakukan pembunuhan atau bunuh diri. ”
Ketika Ieyasu Tokugawa menjadi Shogun,pedang buatan Muramasa tidak lagi populer karena diyakini banyak membunuh orang-orang deket Ieyasu.
The Wallace Sword
Pedang ini dimiliki Sir William Wallace (1270 – 1305), Seorang patriot dan ksatria Scotlandia yang melakukan perlawanan terhadapan penjajahan Inggris. Disebutkan bahwa pedang ini digunakan dalam the Battle of Stirling Bridge in 1297 dan the Battle of Falkirk (1298).
Panjang bilah pedangnya 132 cm, sedangkan panjang keseluruhannya termasuk pegangannya adalah 168cm. Lebar bilah pedangnya bervariasi, dekat pegangannya 2.25 inchi dan 0.75 di ujungnya. Berat pedangnya adalah 2.7kg.
Tippu Sultan Sword
Pedang milik Sultan Fateh Ali Tipu (bahasa Urdu: ??? ??? ????) November, 1750, Devanahalli – 4 Mei, 1799, Srirangapattana), juga dikenal dengan julukan Harimau dari Mysore, adalah penguasa de facto dari Kesultanan Mysore di India dari tahun 1782 (di saat ayahnya wafat) sampai kematiannya di tahun 1799.
Excalibur
Karena berdasarkan pada kisah legenda, tidak dapat dipastikan seperti apa bentuk asli pedang ini. Berikut ini 2 versi diantaranya. Tapi secara umum diyakini bahwa Excalibur merupakan pedang berjenis claymore.
Siapa sih yang ga kenal sama Excalibur. Pedang legendaris ini merupakan pedang kepunyaan Raja Arthur.Dan menurut legenda,pedang ini memiliki kekuatan ajaib yang memberinya hak memerintah Inggris. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.
Nama Excalibur berasal dari bahasa Perancis kuno Excalibor, yang berasal dari bahasa Latin Caliburnus. Dalam legenda Arthur, ada dua cerita mengenai asal pedang ini. Yang pertama adalah legenda “Sword in the Stone”, pertama muncul dalam puisi Robert de Boron Merlin, di mana Excalibur hanya dapat ditarik dari batu oleh orang yang berhak menjadi raja, yaitu Arthur.
Dalam versi kedua, yang muncul dalam Suite du Merlin, Arthur menerima Excalibur dari Lady of the Lake setelah pedang pertamanya rusak dalam pertempuran melawan raja Pellinore.
Kusanagi
Sama halnya dengan excalibur, tidak ada yang tahu pasti bentuk pedangnya.
Bagi masyarakat Jepang, Kusanagi merupakan pedang legendaris yang setara Excalibur. Nama lengkapnya Kusanagi-no-Tsurugi (“Grass Cutting Sword”). Menurut legenda, Pedang ini didapat oleh seorang dewa bernama Susanoo ketika sedang memotong ekor keempat dari seekor monster naga berkepala dan berekor delapan, Yamato-No-Orochi.
Kemudian dipersembahkan kepada dewi Ameterasu. Katanya pedang ini disimpan di Atsuta Shrine, tapi sampai sekarang blm ada seorang pun orang di luar kuil, kecuali kaisar, yang pernah melihat pedang ini.
Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para “mpu” (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi “ditransfer” kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.
Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan haris diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.
Pedang Al Mat’thur
Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
sumber forum kaskus.us : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2744957